Sabtu, 04 Mei 2013

skripsi internet financial reporting 3

PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN SAHAM OLEH PUBLIK, LEVERAGE DAN KELOMPOK INDUSTRI TERHADAP TINGKAT INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR)

Disusun oleh:
ANANDA SUCITRAWAN
NIM. 108082000187


JURUSAN AKUNTANSI
(AKUNTANSI MANAJEMEN)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012 M – 1433 H
 ==============================================================

BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2012 yang menguji hipotesis dengan menggunakan metode korelasional. Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini membatasi pada tingkat profitabilitas, ukuran perusahan, kepemilikan saham oleh publik, leverage dan kelompok industri sebagai variabel independen serta Internet Financial Reporting (IFR) sebagai variabel dependen.
B.     Metode Penentuan Sampel
Populasi  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  seluruh  perusahaan  go public yang  tercatat di Bursa Efek  Indonesia  (BEI)  tahun 2012. Sampel ditentukan dengan metode judgement atau purposive sampling dimana sampel dipilih berdasarkan tujuan atau target tertentu, yaitu pemilihan sampel didasarkan pada pertimbangan yang merupakan tipe pemilihan sampel secara acak dimana informasinya diperoleh dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sampel yang diambil adalah perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ-45 periode tahun 2012. Alasan perusahaan indeks LQ-45 sebagai sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karena saham-saham yang masuk dalam perhitungan LQ-45 memiliki kapitalisasi pasar yang sangat besar yaitu 75% dari kapitalisasi saham BEI, memiliki fundamental yang baik dan masuk dalam kategori saham blue chips yang diminati investors dalam melakukan investasi saham di BEI serta berasal dari semua sektor industi, sehingga sampel tersebut mampu mewakili perusahaan yang tercatat di BEI. Adapun kriteria sampel adalah:
1.      Saham telah terdaftar di BEI minimal dua tahun
2.      Perusahaan yang terdaftar memiliki website perusahaan
3.      Perusahaan menerbitkan laporan keuangan annual yang telah diaudit dan terdapat di situs resmi BEI atau situs resmi perusahaan.
C.    Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk jadi/data yang sudah diolah. Data sekunder merupakan sumber data peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi keuangan dan non keuangan yang terdapat dalam website perusahaan dan website IDX Jakarta. Sumber data penelitian ini diperoleh dari:
1.      Indonesia Stock Exchange 2012
2.      Indonesia Capital Market Directory (ICMD)
3.      Website perusahaan
4.      Berbagai artikel, buku dan beberapa penelitian terdahulu dari berbagai sumber.
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode: 
1.      Studi dokumentasi pada laporan keuangan dan non keuangan perusahaan  Indonesia Stock Exchange  (IDX) tahun buku 2011 dan 2010.
2.      Studi pustaka yaitu pengumpulan data sebagai landasan teori serta penelitian terdahulu didapat dari dokumen-dokumen, buku, internet serta sumber data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.
3.      Observasi website perusahaan dengan tahap-tahap:
a.       Melihat alamat website perusahaan yang tercantum dalam profil perusahaan tercatat pada Indonesia Stock Exchange IDX Fact 2012
b.      Website perusahaan yang tidak tercantum dalam IDX Fact, peneliti menggunakan search engine yang umum digunakan seperti Google dan Yahoo.
c.       Website perusahaan diakses untuk menguji aksesbilitasnya dan untuk keperluan pengumpulan data.
D.    Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan statistik, yaitu dengan penerapan SPSS (Statistical Product and Services Solutions)  for windows 17,0. Setelah data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas data heteroskedastisitas, analisis regresi dan uji koefisien regresi sederhana (uji t), dan uji koefisien regresi secara simultan (uji F).
1.      Statistik Deskriftif
      Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standard deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali,2011: 19). Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif yang menghasilkan nilai rata-rata, maksimum, minimum, dan standar deviasi untuk mendeskripsikan variabel penelitian sehingga secara kontekstual mudah dimengerti.


2.      Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.
a.       Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF) (Ghozali, 2011: 95). Untuk mendeteksi adanya problem multikolinearitas, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Regresi yang baik memiliki VIF di sekitar angka 1 (satu) dan mempunyai angka Tolerance mendekati 1  (Santoso, 2010: 206).
 Apabila nilai VIF kurang dari sepuluh dan nilai Tolerance (T) lebih dari 0,1 dan kurang atau sama dengan 10, berarti tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika diketahui nilai VIF lebih dari sepuluh dan nilai Tolerance (T) kurang dari 0,1 dan lebih dari 10, berarti terjadi multikolinearitas.
b.      Uji Heterokedasitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2011: 125). Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2011: 125-126).
c.       Uji Normalitas
     Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.
      Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio. Uji normalitas dengan SPSS bisa menggunakan beberapa uji seperti uji Kolmogorov Smirnov, Shapiro Wilk dan gambar Normal Probability Plots. Dalam penelitian ini cara mendeteksi normalitas adalah dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Santoso,2010: 213).
d.   Uji Autokorelasi
     Digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu adanya korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasar waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya terjadi pada pada observasi yang menggunakan data times series (Algifari,2010: 88).
     Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam  suatu model regresi adalah varians sampel tidak dapar menjelaskan varians populasinya. Metode uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah dengan Uji Durbin-Watson (Uji DW) dan run test.
3.      Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya.
Adapun variabel independen dalam penelitian ini terdiri atas tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham oleh publik, leverage dan kelompok industri. Sedangkan variabel dependennya adalah Internet Financial Reporting (IFR). Untuk menguji hipotesis dari variabel-variabel tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
IFR = β0 + β1(Prof) + β2 (Ukp)+ β3(KS) + β4 (LEV) + β5 (KI) + ξ                             
            
Dimana: 
IFR   : Tingkat IFR (Tingkat Internet Financial Reporting)
β0     : Intercept                                           
Prof : Tingkat Profitabilitas
Ukp : Ukuran Perusahaan
KS    : Kepemilikan Saham Oleh Publik
LEV             : Leverage
KI    : Kelompok Industri
ξ       : Residual
Uji hipotesis ini dilakukan melalui: uji koefisien diterminasi, uji statistik t, dan uji statistik F.



a.      Koefisien Diterminasi
Koefisien diterminasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,2011: 87)
b.      Uji Statistik t (t-test)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji (Ghozali,2011: 88). Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 
1)      Pengujian Hipotesis 
Ho : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan  dari  variabel independen terhadap variabel dependen. 
Ha : β 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. 
2)      Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu sebesar 10%
3)      Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan   melihat nilai signifikan :
Jika Sig < 0,10 maka Ho ditolak atau Ha diterima
Jika Sig > 0,10 maka Ho diterima atau Ha ditolak
4)   Pengambilan keputusan
Uji t dilakukan dengan membandingkan p-value t-hitung yang dihasilkan oleh masing – masing variabel independen dalam persamaan regresi di atas dengan derajat signifikansinya (α) yaitu 0,10. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan hipotesa diatas yaitu jika p-value t hitung < α (α = 0,10) maka Ho ditolak atau Ha Diterima.
c.       Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F / F-test)
   Uji statistik F (F-test) atau uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1)    Perumusan Hipotesis
Ho : ρ = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Ha : ρ 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
2)      Menentukan tingkat signifikansi (α), yaitu sebesar 10 % 
3)      Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan melihat nilai signifikan :
Jika Sig < 0,10 maka Ho ditolak atau Ha diterima 
Jika Sig > 0,10 maka Ho diterima atau Ha ditolak
4)      Pengambilan keputusan
Uji F dilakukan dengan membandingkan p-value F hitung yang dihasilkan dari model regresi  dengan derajat signifikansinya (α) yaitu 0,10. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan hipotesa diatas adalah jika  p-value           F  hitung < α (α = 0,10) maka Ho ditolak atau Ha diterima. Dimana mempunyai makna bahwa variabel tingkat profitabiitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham oleh publik, leverage, dan kelompok industri secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat Internet Financial Reporting (IFR).
E.     Operasional Variabel
 Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1.      Tingkat Profitabilitas (X1)
Tingkat profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan. Dalam penelitian ini variabel tingkat profitabilitas diukur dengan ROA (Laba Bersih Setelah Pajak/ Total Aset). Hal ini disebabkan ROA memiliki tingkat yang lebih independen dalam pengukuran profitabilitas dibandingkan ROE (Lestari dan Chariri,2007: 9).
Variabel ini diukur dengan menggunakan Return of Assets Adapun rumus yang digunakan adalah:
Tingkat Profitabilitas = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT)
                            Total Aset
Keterangan:
Laba bersih setelah pajak (EAT)  : laba bersih setelah pajak perusahaan tahun t
Total Aset                                     : Total aset perusahaan pada tahun t


2.      Ukuran Perusahaan (X2)
Ukuran Perusahaan merupakan seberapa besar kekayaan perusahaan (Almilia,2008: 10). Ukuran perusahaan adalah gambaran besar atau kecilnya suatu perusahaan yang dapat diukur dari besarnya nilai asset, penjualan, atau dari nilai pasar ekuitas perusahaan. Adapun dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan  logaritma natural dari total asset perusahaan (proxy Log of  Total Asset).
            Penilaian  ukuran perusahaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ukuran Perusahaan = Log­_ Total Asset
Keterangan :
Total Asset = Total asset perusahaan pada tahun t (dalam rupiah)
Sumber: (Prabowo Tambotoh,2005), (Almilia 2008), (Al-Mansour2009), (Aly et  al., 2010)
3.      Kepemilikan Saham Oleh Publik (X3)
Percentage of Public Ownership = Jumlah Saham Yang Dimiliki  Publik
                          Jumlah Saham Beredar

Menurut Prabowo dan Tambotoh (2005) kepemilikan saham oleh publik mengacu pada pemegang saham individu. Persentase kepemilikan saham oleh publik adalah jumlah saham perusahaan yang dimiliki oleh publik, yaitu individu atau institusi yang memiliki kepemilikan saham di bawah 5% yang berada di luar manajemen dan tidak memiliki hubungan   istimewa   dengan   perusahaan. Kepemilikan saham oleh publik diukur dengan proxy Percentage of Public Ownership (Prabowo Tambotoh,2005: 153).




4.        Leverage (X4)
Leverage merupakan salah satu rasio keuangan. Leverage dapat diartikan sebagai pengukur besarnya asset yang dibiayai dengan menggunakan liabiitas.  Rasio leverage menunjukkan seberapa besar perusahaan dibiayai oleh liabilitas dengan kemampuan perusahaan berdasarkan aset yang dimiliki perusahaan tersebut.
            Dalam penelitian ini leverage diukur dengan menggunakan rasio total liabilitas terhadap total aktiva (Aly et al,2010). Adapun rumus yang digunakan adalah:
      Leverage =  Total Debt
          Total Asset
Keterangan:
Leverage        : Pengungkit
Total Debt       : Total liabilitas perusahaan pada tahun t
Total Asset      : Total aset perusahaan pada tahun t
5.      Kelompok Industri (X5)
Pada   umumnya   industri   dengan   kompleksitas   yang   tinggi   dan highly regulated cenderung akan mengikuti perkembangan zaman dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi yang sedang berkembang saat ini yaitu internet sebagai media pelaporan keuangan dan pengembangan interaksi antara perusahaan dan lingkungan. Semakin kompleks industri dan tingginya tingkat regulasi yang menaunginya tersebut maka semakin tinggi pula keinginan perusahaan untuk menyajikan laporan keungannya secara lebih transparan.
Kelompok industri dalam penelitan ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dengan melihat tingginya regulasi peraturan yang digunakan dalam kelompok industri keuangan tersebut, point 1 untuk kelompok industri  keuangan dan 0 untuk kelompok industri non-keuangan.
6.      Internet Financial Reporting  (Y)
Variabel terikat yaitu Internet Financial Reporting secara langsung diamati dengan mengunjungi  dan menjelajahi website perusahaan. Internet Financial Reporting adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk mencantumkan laporan keuangannya melalui internet, yaitu melalui website yang dimiliki perusahaan.
Indikator karekteristik tingkat IFR menggunakan daftar cheklist sebagai replikasi penelitian Goreti dan Isabel (2011). Dalam penelitian Goreti dan Isabel (2011), penilaian tingkat IFR diklasifiasikan ke dalam empat kategori (dalam tabel 3.1) yaitu :
1.      Informasi pada halaman pertama dari situs web perusahaan (IFR-1P)
2.      Hubungan investor di internet (IFR-IR).
3.      Laporan tahunan di internet (IFR-AR)
4.      Informasi lain di internet (IFR-IO).
Jumlah dari keempat kategori tersebut adalah tingkat Internet Financial Reporting. Adapun persamaan IFR = (IFR-1P) + (IFR-IR) + (IFR-AR) + (IFR-OI) . Dengan daftar ceklist variabel independent Internet Financial Reporting (IFR) sebagai berikut:

akses dokumen lengkap silahkan kunjungi:
http://tulis.uinjkt.ac.id/opac/themes/katalog/detail.jsp?id=107721&lokasi=lokal
http://downloads.ziddu.com/download/24291608/SKRIPSI-ANANDA-SUCITRAWAN-108082000187.pdf.html

11 komentar:

  1. Mas Ananda, maaf boleh saya minta versi lengkap skripsi yang ini? saya juga lagi sedang menggarap skripsi dengan judul yang hampir mirip. Jika berkenan bisa tolong kirim ke email saya di mekashafa@gmail.com. terima kasih sebelumnya. saya harap bisa mendapat respon positif. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. http://downloads.ziddu.com/download/24291608/SKRIPSI-ANANDA-SUCITRAWAN-108082000187.pdf.html

      Hapus
  2. Mas Ananda, saya juga sedang menyusun skirpsi dan kebetulan variabel nya ada yang sama. Boleh minta versi lengkapnya kah? jika berkenan mohon kirim versi lengkapnya ke email saya di irmayuliarsih@gmail.com. thanks before ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkn http://downloads.ziddu.com/download/24291608/SKRIPSI-ANANDA-SUCITRAWAN-108082000187.pdf.html

      Hapus
  3. monggo di download http://downloads.ziddu.com/download/24291608/SKRIPSI-ANANDA-SUCITRAWAN-108082000187.pdf.html

    BalasHapus
  4. mas ananda, boleh saya tahu judul buku imam ghozali yang anda gunakan? karna kebetulan saya juga ingin menggunakan literatur tsb, terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (Imam Ghozali UNDIP) , sy pakai versi spss 17n19 buat info skrng jg sdh keluar versi terbarunya SPSS 21

      Hapus
  5. Misi... ^_^
    Mohon bantuannya.. sebagai syarat kelulusan skripsi.. saya ivan, mahasiswa dri salah satu universitas swasta di jakarta.. ingin memita tolong untuk mengisi kusioner ini : http://goo.gl/forms/nLSFqebEbu

    Terima kasih atas partisipasi dan responnya... ^_^

    GBU...

    BalasHapus
  6. Mas ananda, saya sedang kesulitan utk menggunakan nilai signifikasi 10%, apa ada persyaratan atau ketentuan tertentu agar bisa menggunakan nilai a:0,10 ? Krn yg saya tau scr umum.y di gunakan a: 0,5 . Mohon pencerahan.y ya mas. Penelitian sya objek.y di BEI juga mas. Tentang anomali pasar. Terimakasih
    Mungkin bisa dibalas ke email sya saja ya wahyuretnohadiningrum@gmail.com ��

    BalasHapus
  7. kok tidak bisa di unduh ya mas ananda skripsi PDF nya? tolong dong

    BalasHapus
  8. Mas Ananda, maaf boleh saya minta versi lengkap skripsi yang ini? saya juga lagi sedang menggarap skripsi dengan judul yang hampir mirip. Jika berkenan bisa tolong kirim ke email saya di damtitasari@gmail.com. terima kasih sebelumnya. saya harap bisa mendapat respon positif. :)

    BalasHapus