“ Pengaruh Implementasi Total Quality
Management (TQM) dan Partisipasi Penyusunan
Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Moderating (Studi Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur
XYZ di Jakarta)”.
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh: ANANDA SUCITRAWAN
Program Studi Akuntansi
Konsentrasi Akuntansi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Jakarta
2012M -1433H
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam
melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif komparatif yaitu
metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi,
suatu system pemikiran ataupun suatu peristiwa. Data diperoleh dari hasil survey dan menggunakan
daftar pertanyaan (questioner)
sebagai alat pengumpul data pokok, diproses kemudian dianalisis serta
diinterpretasikan dengan menggunakan teori yang ada. Penelitian ini dirancang sebagai salah satu
penelitian empiris yang menguji hipotesis dengan menggunakan metode
korelasional. Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti, penulis melakukan pendekatan studi kasus. Dengan
pendekatan ini, data yang dikumpulkan dapat disesuaikan dengan keadaan yang
sebenarnya dan dibandingkan dengan teori yang menunjang. Dengan demikian,
dapat memberikan gambaran yang jelas serta dapat menarik kesimpulan dari objek
yang akan diteliti. Adapun
objek penelitian adalah implementasi TQM, Partisipasi penganggaran, komitmen
organisasi dan kinerja manajerial.
B.
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
manajer, kepala bagian/divisi, supervisor dan staff yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan
implementasi TQM pada PT.XYZ, perusahaan manufaktur di Jakarta.
Sampel merupakan sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas
sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006). Pemilihan sampel
dalam penelitian ini didasarkan pada purposive
sampling. Sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga dapat
mendukung penelitian ini.
Sedangkan kriteria
pemilihan sampel tersebut adalah:
1.
Merupakan karyawan tetap perusahaan XYZ
2.
Terlibat baik langsung maupun tak langsung
terhadap implementasi TQM dan dalam proses penyusunan anggaran
3.
memiliki masa kerja minimal satu tahun dalam
periode penyusunan anggaran
C.
Metode Pengumpulan Data
Jenis
penelitian ini adalah survei
dengan pendekatan kuantitatif. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan mengirimkan kuesioner kepada
responden dengan Teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1.
Penelitian Lapangan (Field Research)
Dilakukan untuk memperoleh data primer dengan melakukan:
Dilakukan untuk memperoleh data primer dengan melakukan:
a.
Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak yang berwenang untuk
mendapatkan gambaran umum mengenai perusahaan dan masalah yang berhubungan
dengan implementasi TQM dan partisipasi penganggaran serta kinerja perusahaan.
b.
Kuesioner, yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan
yang diharapkan dijawab untuk mempermudah pengumpulan data dan efisiensi waktu.
2.
Penelitian Kepustakaan ( Library Research
)
Dilakukan untuk memperoleh data dengan meneliti dan mempelajari literatur,
karya ilmiah, dan sumber-sumber bacaan lain yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti untuk mendapatkan landasan teori
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah statistik deskriftif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji
hipotesis.
- Statistik Deskriftif
Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)
(Ghozali, 2009:19).
- Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka
peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas.
a.
Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sah atau validnya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan Pearson
Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-masing
butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2009:49). Kriteria valid atau
tidak adalah jika korelasi antar skor masing masing butir pertanyaan dengan
total skor mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing masing butir
pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan diatas 0,05 maka
butir pertanyaan tersebut tidak valid
(Ghozali, 2009:49).
b.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2009:45). Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu.
Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa (α). Suatu variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s Alfa > 0,60. sedangkan, jika
sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliable
(Ghozali, 2009:45-46).
- Uji Asumsi Klasik
Untuk
melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji
multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.
a.
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflantion Factor (VIF) (Ghozali, 2009:95). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan terdapat problem multikoliniearitas (multiko). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen
(Ghozali, 2009:95).
b.
Uji Heterokedasitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2009:125). Uji
heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara
nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residual (SRESID). Jika grafik
plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau
melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot
tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2009:125-126).
b.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model
regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi
normal atau mendekati normal
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh Total Quality Management dan partisipasi
penganggaran terhadap kinerja
manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Metode statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis pertama (Ha1) dan hipotesis kedua (Ha2) adalah regresi
linier sederhana (simple linear
regression). Sementara pengujian hipotesis ketiga (Ha3) dan keempat (Ha4) akan dilakukan dengan Moderated Regression Analyisis (MRA)
yang merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda dengan bantuan perangkat
lunak SPSS 17.
Rumus model analisis data hipotesis pertama (Ha1) dan hipotesis kedua (Ha2) adalah menggunakan regresi linier
sederhana (simple linear regression):
Y
= α + β1.XTQM + e ........................................................................... (1)
Y
= α + β2.XPP + e .............................................................................. (2)
Rumus model analisis data hipotesis ketiga dan keempat (Ha3-Ha4) adalah Moderated Regression Analysis (MRA):
Y = α + β1.XTQM + β3.XKO + β4XPP.XKO
+ e........................................
(3)
Y = α + β2.XPP + β3.XKO + β5XPP.XKO + e...........................................
(4)
Keterangan:
Y adalah Kinerja Manajemerial
α adalah kostanta
β1- β5 adalah koefesien
regresi
XTQM adalah Total Quality
Management
XPP adalah partisipasi
penganggaran
XKO adalah komitmen organisasi
XPP.XKO adalah
interaksi partisipasi penganggaran dan komitmen organisasi
XTQM.XKO adalah interaksi Total Quality Management dan Komitmen Organisasi
e
adalah error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
a.
Uji
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
2009:87). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai
R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:87).
b.
Uji Statistik t
Uji statistik
t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen
secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi
0,05 (Ghozali, 2009:88).
c.
Uji
Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2009:88).
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel
dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2009:88).
E. Definisi dan Operasional Variabel
Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa
variasi pada suatu nilai (Uma Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, digunakan tiga macam variabel
penelitian.
1.
Variabel Independent
Varibel independent
adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain baik secara positif
maupun negatif (Sekaran, 2006), variabel independen ini merupakan faktor
penyebab yang akan mempengaruhi variabel lain sedangkan menurut Sugiono (2007)
variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen.Variabel Independen dalam bahasa
Indonesia sering disebut variabel bebas.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah TQM dan partisipasi dalam penyusunan anggaran, yang mengukur seberapa
jauh karyawan terlibat dalam penyusunan anggaran).
Total quality
management (TQM) diartikan sebagai perpaduan semua fungsi manajemen, semua
bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang
dibangun berdasarkan konsep kualitas, team work, produktivitas, dan
kepuasan pelanggan menurut Ishikawa dalam Nasution (2005: 22).
Variabel
TQM diukur dengan instrument yang dikembangkan oleh Goetsh dan Davis (1994)
seperti yang digunakan dalam penelitian Dwi Suhartini (2007) dengan 10 item
pertanyaaan berupa skala interval dengan menggunakan skala likert dengan skala
rendah (nilai 1) menunjukan bahwa tingkat penerapan RQM rendah, sebaliknya
skala tinggi (nilai5) menunjukan tingkat penerapan TQM tinggi. Instrumen ini
digunakan untuk mengukur penerapan TQM dalam perusahaan yang terdiri dari
10 indikator yaitu: fokus pelanggan,
obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama
tim, perbaikan secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasasan
terkendali dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
Variabel partisipasi anggaran yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran
(Brownell (1982) dalam Evi Yuniarti
dan Fadila: 2008).Variabel partisipasi anggaran
diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Milani (1975) sepeti yang digunakan pada penelitian
sebelumnya (Dr. Meler Elek (2007), (Bambang Osmad (2008), Evi Yuniarti dan Fadilah (2008), dimana responden diminta untuk menjawab enam pertanyaan berupa skala interval dengan memilih skala antara 1
sampai dengan 5. Skala rendah (angka 1) mewakili tingkat partisipasi yang
rendah, sedangkan skala tinggi (angka5) mewakili tingkat partisipasi yang
tinggi.
Instrumen pertanyaan pada variabel partisipasi anggaran
antara lain mengenai:
a)
seberapa besar keterlibatan para manajer
dalam proses penyusunan anggaran,
b)
tingkat kelogisan alasan atasan untuk merevisi usulan anggaran yang dibuat manajer,
c)
besarnya pangaruh manajer dalam anggaran
d)
seberapa besar manajer merasa mempunyai
kontribusi penting terhadap anggaran,
e)
intensitas manajer mengajak diskusi tentang anggaran,
f)
serta frekuensi atasan meminta pendapat manajer dalam penyusunan anggaran.
2.
Variabel Dependen
Variabel
dependen atau variabel terikat menurut Sugiyono (2007) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen atau
variabel bebas. menurut Uma Sekaran (2007) Variabel terikat (dependent
variable) merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial.
Kinerja
manajerial sebagai variabel dependen mengukur kinerja yang meliputi
delapan indikator berdasarkan penelitianyang dikembangkan Mahoney et al.1963 sepeti yang digunakan pada penelitian sebelumnya Dr.
Meler Elek (2007), EviYuniarti (2008), Bambang Osmad (2008), Dwi Suhartini (2007), Kadek dan I Ketut Suryanawa (2010) yang meliputi
antara lain, perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan,
pemilihan staf, negosiasi dan perwakilan. Setiap responden diminta untuk
mengukur kinerjanya sendiri dengan
jawaban pertanyaan disusun menggunakan berupa skala interval /likert dengan rentang 1 sampai 5. Skala
rendah (angka 1) mewakili tingkat kinerja yang rendah, sedangkan skala tinggi
(angka5) mewakili tingkat kinerja yang tinggi.
3.
Variabel
Moderating
Variabel
moderating adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah)
hubungan antara variabel independen dengan dependen (Sugiyono, 2007). Variabel
moderating dalam penelitian ini adalah komitmen organisasi.
Komitmen
organisasi didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk
melakukan sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi (Wiener
dalam Evi Yuniarti dan Fadilla:2008) Komitmen organisaai diukur dengan
menggunakan instrument daftar pertanyaan yang disusun oleh Mowday et.al (1979)
yang juga digunakan pada penelitian terdahulu yaitu Dr. Melek Eker(2007) , Evi Yuniarti Fadilla (2008), Bambang Osmad (2008), Jaqueline Tangkau (2009), Kadek dan I Ketut Suryanawa (2010). Daftar pertanyaan terdiri atas
Sembilan butir pertanyaan dengan skala interval/likert dengan rentang nilai satu (terendah) dan lima
(tertinggi). Alternatif jawaban degan nilai satu berarti sangat tidak setuju
dan nilai lima berarti sangat setuju dengan pertanayaan yang ada dalam daftar
pertanyaan.
Dalam
penelitian ini, komitmen organisasi dilihat dari beberapa hal berikut ini:
a) usaha keras untuk
menyukseskan organisasi,
b) kebanggaan berkerja
pada organisasi tersebut,
c) kesediaan menerima
tugas demi organisasi,
d) kesamaan nilai individu
dengan nilai organisasi,
e) kebanggan menjadi
bagian dari organisasi,
f)
organisasi merupakan inspirasi untuk melaksanaan tugas,
g) senang atas pilihan
bekerja di organisasi tersebut,
(h) anggapan bahwa
organisasinya adalah organisasi yang terbaik, dan
(i)
perhatian terhadap nasib organisasi
DAFTAR
PUSTAKA
Anthony,
Robert N., dan Vijay Govindarajan. “Management Control System”, 12th edition,
Mc Graw Hill, Newyork, 2007
Bambang
Sarjito dan Osmad.”Pengaruh Partisipasi Penyusuan angaran Terhadap Kinerja
Aparat PEMDA: Budaya dan Komitmen Organisasi sebagai moderating “ , Jurnal JEB Vol.2, No.1 Maret 2008:37-49
Carter dan Milton F.Usry. “Cost Accounting = Akuntansi
Biaya”, edisi 13, Salemba Empat, Jakarta, 2006
Dwi
Suhartini “Pengaruh Penerapan Total Quality Management Terhadap Kineraja
Manahjerial dengan Budaya Organisasi sebagai Variabel Moderating pada
PT.Pertamina UPMS V Surabaya” Jurnal Ekonomi dan Manajemen vol.8 no.2 pp288-297, 2007
Elek
Meker Dr. .“The Impact of Budget Participation on Managerial Performance; Via
Organization comitmen : A study on the top 500 firms in Turkey”, Journal
Ankara Universitesi SBFergisi pp.117-136, 2007
Ghozali, Imam. “Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Edisi 4, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009
Hansen, Don R., dan Marryanne M. Mowen,.
“Managerial Accounting”, 8thedition, Thomson South-Western, Australia, 2007.
Hiras
Pasaribu. “Pengaruh Komitmen, Persepsi dan
Penerapan pilar dasar TQM terhadap Kinerja Manajerial (Survei BUMN Manufucture
Indonesia)”, Jurnal
Akuntansi dan Keuangan
vol11no.2,November 2009:65-75),2009
Horngren, Datar, dan George Foster.”Akuntansi Biaya Jilid I”,edisi
kesebelas, Jakarta: Indeks,2008.
Jaqueline
Tangkau.” Analisi Pengaruh Komitmen
Organisasional dan Partisipasi Angaran terhadap Kinerja Manajerial dan Senjangan
Anggaran”,
Jurnal
FORMAS Vol.2
No.4 Juni2009 295-302), 2009
Jha,
Vidhu Shekhar. “Strategic Issues in Business Excellence and Benchmarking for competing
in the 21st Century-An Indian Context”, American Society for Quality (ASQ)
USA Summer 2003, Vol.29, Number 3, 2003
Mardiah,
Aida Ainul dan Listianingsih.. “Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem
Reward, Dan Profit Center Terhadap hubungan antara total quality management
dengan kinerja manajerial”, Jurnal SNA Solo, 15-16 September 2005
M. Nafarin. “Penganggaran Perusahaan”, Salemba
Empat : Jakarta, 2004
Nasution,M.Nur.”Manajemen Mutu Total”,
Bogor : Ghalia Indonesia, 2005
Narsa I Made dan Yuniawati R. D. “Pengaruh Interaksi
Antara Total Quality Management dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada PT. Telkom Divre V
Surabaya)”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 6. No. 1, Mei 2003:18-34.
Prawirosentono,
Suyadi.” Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Total Quality
Management Abad 21”: PT.Bhumi Aksara: Jakarta, 2004
Sekaran, Uma. “Research Methods For Business =
Metodologi Penelitian untuk Bisnis” Salemba Empat: Jakarta, 2006
Sugiono. “Metode Penelitian Bisnis” Bandung :
CV Alfabeta , 2004
Suardana, Kadek,dan I ketut Suryanawa. “Pengaruh Partisipasi
Penyusunan
Anggaran Pada Kinerja Manajerial Dengan
Komitmen Organisasi sebagai variable Moderasi, AUDI
Jurnal Akuntansi dan Bisnis- FE Univ.Udayana, Volume 1
Jan 2010
Therese
A Joire .”Total Quality Management and Performance”
(JQRM vol 24 No.6 pp617-627),2007
Tjiptono
dan Diana.” Total Quality Management”. Andi Press:Yogyakarta,2001
T Sirait, Justine. “Anggaran Sebagai
Alat Bantu Manajemen”, Grasindo : Jakarta , 2006
Yuniarti, Evi dan Fadila Marga.. “
Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara
Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial ( Studi Empiris Pada Kantor Cabang
Perbankan Di Provinsi Lampung)”. Jurnal Ilmiah ESAI
vol.2, Nomor1, Januari 2008
BAB III
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam
melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif komparatif yaitu
metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi,
suatu system pemikiran ataupun suatu peristiwa. Data diperoleh dari hasil survey dan menggunakan
daftar pertanyaan (questioner)
sebagai alat pengumpul data pokok, diproses kemudian dianalisis serta
diinterpretasikan dengan menggunakan teori yang ada. Penelitian ini dirancang sebagai salah satu
penelitian empiris yang menguji hipotesis dengan menggunakan metode
korelasional. Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti, penulis melakukan pendekatan studi kasus. Dengan
pendekatan ini, data yang dikumpulkan dapat disesuaikan dengan keadaan yang
sebenarnya dan dibandingkan dengan teori yang menunjang. Dengan demikian,
dapat memberikan gambaran yang jelas serta dapat menarik kesimpulan dari objek
yang akan diteliti. Adapun
objek penelitian adalah implementasi TQM, Partisipasi penganggaran, komitmen
organisasi dan kinerja manajerial.
B.
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
manajer, kepala bagian/divisi, supervisor dan staff yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan
implementasi TQM pada PT.XYZ, perusahaan manufaktur di Jakarta.
Sampel merupakan sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas
sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran, 2006). Pemilihan sampel
dalam penelitian ini didasarkan pada purposive
sampling. Sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu sehingga dapat
mendukung penelitian ini.
Sedangkan kriteria
pemilihan sampel tersebut adalah:
1.
Merupakan karyawan tetap perusahaan XYZ
2.
Terlibat baik langsung maupun tak langsung
terhadap implementasi TQM dan dalam proses penyusunan anggaran
3.
memiliki masa kerja minimal satu tahun dalam
periode penyusunan anggaran
C.
Metode Pengumpulan Data
Jenis
penelitian ini adalah survei
dengan pendekatan kuantitatif. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan mengirimkan kuesioner kepada
responden dengan Teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1.
Penelitian Lapangan (Field Research)
Dilakukan untuk memperoleh data primer dengan melakukan:
Dilakukan untuk memperoleh data primer dengan melakukan:
a.
Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak yang berwenang untuk
mendapatkan gambaran umum mengenai perusahaan dan masalah yang berhubungan
dengan implementasi TQM dan partisipasi penganggaran serta kinerja perusahaan.
b.
Kuesioner, yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan
yang diharapkan dijawab untuk mempermudah pengumpulan data dan efisiensi waktu.
2.
Penelitian Kepustakaan ( Library Research
)
Dilakukan untuk memperoleh data dengan meneliti dan mempelajari literatur,
karya ilmiah, dan sumber-sumber bacaan lain yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti untuk mendapatkan landasan teori
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah statistik deskriftif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji
hipotesis.
- Statistik Deskriftif
Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)
(Ghozali, 2009:19).
- Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka
peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas.
a.
Uji Validitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sah atau validnya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan Pearson
Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-masing
butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2009:49). Kriteria valid atau
tidak adalah jika korelasi antar skor masing masing butir pertanyaan dengan
total skor mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi skor masing masing butir
pertanyaan dengan total skor mempunyai tingkat signifikan diatas 0,05 maka
butir pertanyaan tersebut tidak valid
(Ghozali, 2009:49).
b.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2009:45). Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu.
Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa (α). Suatu variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s Alfa > 0,60. sedangkan, jika
sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliable
(Ghozali, 2009:45-46).
- Uji Asumsi Klasik
Untuk
melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji
multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.
a.
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflantion Factor (VIF) (Ghozali, 2009:95). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan terdapat problem multikoliniearitas (multiko). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen
(Ghozali, 2009:95).
b.
Uji Heterokedasitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2009:125). Uji
heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara
nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residual (SRESID). Jika grafik
plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau
melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot
tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali, 2009:125-126).
b.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model
regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi
normal atau mendekati normal
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh Total Quality Management dan partisipasi
penganggaran terhadap kinerja
manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating. Metode statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis pertama (Ha1) dan hipotesis kedua (Ha2) adalah regresi
linier sederhana (simple linear
regression). Sementara pengujian hipotesis ketiga (Ha3) dan keempat (Ha4) akan dilakukan dengan Moderated Regression Analyisis (MRA)
yang merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda dengan bantuan perangkat
lunak SPSS 17.
Rumus model analisis data hipotesis pertama (Ha1) dan hipotesis kedua (Ha2) adalah menggunakan regresi linier
sederhana (simple linear regression):
Y
= α + β1.XTQM + e ........................................................................... (1)
Y
= α + β2.XPP + e .............................................................................. (2)
Rumus model analisis data hipotesis ketiga dan keempat (Ha3-Ha4) adalah Moderated Regression Analysis (MRA):
Y = α + β1.XTQM + β3.XKO + β4XPP.XKO
+ e........................................
(3)
Y = α + β2.XPP + β3.XKO + β5XPP.XKO + e...........................................
(4)
Keterangan:
Y adalah Kinerja Manajemerial
α adalah kostanta
β1- β5 adalah koefesien
regresi
XTQM adalah Total Quality
Management
XPP adalah partisipasi
penganggaran
XKO adalah komitmen organisasi
XPP.XKO adalah
interaksi partisipasi penganggaran dan komitmen organisasi
XTQM.XKO adalah interaksi Total Quality Management dan Komitmen Organisasi
e
adalah error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
a.
Uji
Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
2009:87). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai
R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:87).
b.
Uji Statistik t
Uji statistik
t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen
secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi
0,05 (Ghozali, 2009:88).
c.
Uji
Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2009:88).
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel
dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2009:88).
E. Definisi dan Operasional Variabel
Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa
variasi pada suatu nilai (Uma Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, digunakan tiga macam variabel
penelitian.
1.
Variabel Independent
Varibel independent
adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain baik secara positif
maupun negatif (Sekaran, 2006), variabel independen ini merupakan faktor
penyebab yang akan mempengaruhi variabel lain sedangkan menurut Sugiono (2007)
variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen.Variabel Independen dalam bahasa
Indonesia sering disebut variabel bebas.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah TQM dan partisipasi dalam penyusunan anggaran, yang mengukur seberapa
jauh karyawan terlibat dalam penyusunan anggaran).
Total quality
management (TQM) diartikan sebagai perpaduan semua fungsi manajemen, semua
bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke dalam falsafah holistik yang
dibangun berdasarkan konsep kualitas, team work, produktivitas, dan
kepuasan pelanggan menurut Ishikawa dalam Nasution (2005: 22).
Variabel
TQM diukur dengan instrument yang dikembangkan oleh Goetsh dan Davis (1994)
seperti yang digunakan dalam penelitian Dwi Suhartini (2007) dengan 10 item
pertanyaaan berupa skala interval dengan menggunakan skala likert dengan skala
rendah (nilai 1) menunjukan bahwa tingkat penerapan RQM rendah, sebaliknya
skala tinggi (nilai5) menunjukan tingkat penerapan TQM tinggi. Instrumen ini
digunakan untuk mengukur penerapan TQM dalam perusahaan yang terdiri dari
10 indikator yaitu: fokus pelanggan,
obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama
tim, perbaikan secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasasan
terkendali dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
Variabel partisipasi anggaran yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran
(Brownell (1982) dalam Evi Yuniarti
dan Fadila: 2008).Variabel partisipasi anggaran
diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Milani (1975) sepeti yang digunakan pada penelitian
sebelumnya (Dr. Meler Elek (2007), (Bambang Osmad (2008), Evi Yuniarti dan Fadilah (2008), dimana responden diminta untuk menjawab enam pertanyaan berupa skala interval dengan memilih skala antara 1
sampai dengan 5. Skala rendah (angka 1) mewakili tingkat partisipasi yang
rendah, sedangkan skala tinggi (angka5) mewakili tingkat partisipasi yang
tinggi.
Instrumen pertanyaan pada variabel partisipasi anggaran
antara lain mengenai:
a)
seberapa besar keterlibatan para manajer
dalam proses penyusunan anggaran,
b)
tingkat kelogisan alasan atasan untuk merevisi usulan anggaran yang dibuat manajer,
c)
besarnya pangaruh manajer dalam anggaran
d)
seberapa besar manajer merasa mempunyai
kontribusi penting terhadap anggaran,
e)
intensitas manajer mengajak diskusi tentang anggaran,
f)
serta frekuensi atasan meminta pendapat manajer dalam penyusunan anggaran.
2.
Variabel Dependen
Variabel
dependen atau variabel terikat menurut Sugiyono (2007) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen atau
variabel bebas. menurut Uma Sekaran (2007) Variabel terikat (dependent
variable) merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial.
Kinerja
manajerial sebagai variabel dependen mengukur kinerja yang meliputi
delapan indikator berdasarkan penelitianyang dikembangkan Mahoney et al.1963 sepeti yang digunakan pada penelitian sebelumnya Dr.
Meler Elek (2007), EviYuniarti (2008), Bambang Osmad (2008), Dwi Suhartini (2007), Kadek dan I Ketut Suryanawa (2010) yang meliputi
antara lain, perencanaan, investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan,
pemilihan staf, negosiasi dan perwakilan. Setiap responden diminta untuk
mengukur kinerjanya sendiri dengan
jawaban pertanyaan disusun menggunakan berupa skala interval /likert dengan rentang 1 sampai 5. Skala
rendah (angka 1) mewakili tingkat kinerja yang rendah, sedangkan skala tinggi
(angka5) mewakili tingkat kinerja yang tinggi.
3.
Variabel
Moderating
Variabel
moderating adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah)
hubungan antara variabel independen dengan dependen (Sugiyono, 2007). Variabel
moderating dalam penelitian ini adalah komitmen organisasi.
Komitmen
organisasi didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk
melakukan sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi (Wiener
dalam Evi Yuniarti dan Fadilla:2008) Komitmen organisaai diukur dengan
menggunakan instrument daftar pertanyaan yang disusun oleh Mowday et.al (1979)
yang juga digunakan pada penelitian terdahulu yaitu Dr. Melek Eker(2007) , Evi Yuniarti Fadilla (2008), Bambang Osmad (2008), Jaqueline Tangkau (2009), Kadek dan I Ketut Suryanawa (2010). Daftar pertanyaan terdiri atas
Sembilan butir pertanyaan dengan skala interval/likert dengan rentang nilai satu (terendah) dan lima
(tertinggi). Alternatif jawaban degan nilai satu berarti sangat tidak setuju
dan nilai lima berarti sangat setuju dengan pertanayaan yang ada dalam daftar
pertanyaan.
Dalam
penelitian ini, komitmen organisasi dilihat dari beberapa hal berikut ini:
a) usaha keras untuk
menyukseskan organisasi,
b) kebanggaan berkerja
pada organisasi tersebut,
c) kesediaan menerima
tugas demi organisasi,
d) kesamaan nilai individu
dengan nilai organisasi,
e) kebanggan menjadi
bagian dari organisasi,
f)
organisasi merupakan inspirasi untuk melaksanaan tugas,
g) senang atas pilihan
bekerja di organisasi tersebut,
(h) anggapan bahwa
organisasinya adalah organisasi yang terbaik, dan
(i)
perhatian terhadap nasib organisasi
DAFTAR
PUSTAKA
Anthony,
Robert N., dan Vijay Govindarajan. “Management Control System”, 12th edition,
Mc Graw Hill, Newyork, 2007
Bambang
Sarjito dan Osmad.”Pengaruh Partisipasi Penyusuan angaran Terhadap Kinerja
Aparat PEMDA: Budaya dan Komitmen Organisasi sebagai moderating “ , Jurnal JEB Vol.2, No.1 Maret 2008:37-49
Carter dan Milton F.Usry. “Cost Accounting = Akuntansi
Biaya”, edisi 13, Salemba Empat, Jakarta, 2006
Dwi
Suhartini “Pengaruh Penerapan Total Quality Management Terhadap Kineraja
Manahjerial dengan Budaya Organisasi sebagai Variabel Moderating pada
PT.Pertamina UPMS V Surabaya” Jurnal Ekonomi dan Manajemen vol.8 no.2 pp288-297, 2007
Elek
Meker Dr. .“The Impact of Budget Participation on Managerial Performance; Via
Organization comitmen : A study on the top 500 firms in Turkey”, Journal
Ankara Universitesi SBFergisi pp.117-136, 2007
Ghozali, Imam. “Aplikasi
Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Edisi 4, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2009
Hansen, Don R., dan Marryanne M. Mowen,.
“Managerial Accounting”, 8thedition, Thomson South-Western, Australia, 2007.
Hiras
Pasaribu. “Pengaruh Komitmen, Persepsi dan
Penerapan pilar dasar TQM terhadap Kinerja Manajerial (Survei BUMN Manufucture
Indonesia)”, Jurnal
Akuntansi dan Keuangan
vol11no.2,November 2009:65-75),2009
Horngren, Datar, dan George Foster.”Akuntansi Biaya Jilid I”,edisi
kesebelas, Jakarta: Indeks,2008.
Jaqueline
Tangkau.” Analisi Pengaruh Komitmen
Organisasional dan Partisipasi Angaran terhadap Kinerja Manajerial dan Senjangan
Anggaran”,
Jurnal
FORMAS Vol.2
No.4 Juni2009 295-302), 2009
Jha,
Vidhu Shekhar. “Strategic Issues in Business Excellence and Benchmarking for competing
in the 21st Century-An Indian Context”, American Society for Quality (ASQ)
USA Summer 2003, Vol.29, Number 3, 2003
Mardiah,
Aida Ainul dan Listianingsih.. “Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem
Reward, Dan Profit Center Terhadap hubungan antara total quality management
dengan kinerja manajerial”, Jurnal SNA Solo, 15-16 September 2005
M. Nafarin. “Penganggaran Perusahaan”, Salemba
Empat : Jakarta, 2004
Nasution,M.Nur.”Manajemen Mutu Total”,
Bogor : Ghalia Indonesia, 2005
Narsa I Made dan Yuniawati R. D. “Pengaruh Interaksi
Antara Total Quality Management dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada PT. Telkom Divre V
Surabaya)”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 6. No. 1, Mei 2003:18-34.
Prawirosentono,
Suyadi.” Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu Total Quality
Management Abad 21”: PT.Bhumi Aksara: Jakarta, 2004
Sekaran, Uma. “Research Methods For Business =
Metodologi Penelitian untuk Bisnis” Salemba Empat: Jakarta, 2006
Sugiono. “Metode Penelitian Bisnis” Bandung :
CV Alfabeta , 2004
Suardana, Kadek,dan I ketut Suryanawa. “Pengaruh Partisipasi
Penyusunan
Anggaran Pada Kinerja Manajerial Dengan
Komitmen Organisasi sebagai variable Moderasi, AUDI
Jurnal Akuntansi dan Bisnis- FE Univ.Udayana, Volume 1
Jan 2010
Therese
A Joire .”Total Quality Management and Performance”
(JQRM vol 24 No.6 pp617-627),2007
Tjiptono
dan Diana.” Total Quality Management”. Andi Press:Yogyakarta,2001
T Sirait, Justine. “Anggaran Sebagai
Alat Bantu Manajemen”, Grasindo : Jakarta , 2006
Yuniarti, Evi dan Fadila Marga.. “
Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara
Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial ( Studi Empiris Pada Kantor Cabang
Perbankan Di Provinsi Lampung)”. Jurnal Ilmiah ESAI
vol.2, Nomor1, Januari 2008