“ Pengaruh Implementasi Total Quality Management (TQM) dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur XYZ di Jakarta)”.
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh: ANANDA SUCITRAWAN
Program Studi Akuntansi
Konsentrasi Akuntansi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Jakarta
2012M -1433H
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Era perdagangan bebas di Indonesia yang
ditandai dengan
berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Agreement / AFTA) pada tahun 2003 dan disusul dilaksanakannya
Penjanjian Perdagangan Bebas ASEAN – Cina (ASEAN-China
Free Trade Agreement / ACFTA ) mulai 1 Januari 2010, mengakibatkan perusahaan swasta maupun badan usaha milik negara dihadapkan pada kondisi persaingan global, tak terkecuali untuk
perusahaan manufaktur di Indonesia..
Akibat Persaingan yang semakin tajam di dunia bisnis, perusahaan yang dahulu bersaing hanya pada
tingkat lokal, nasional maupun regional kini harus bersaing dengan
perusahaan dari seluruh penjuru dunia . Hal ini karena peningkatan arus
penawaran produk barang dan jasa dengan harga yang lebih bersaing dari produk
luar.
Perkembangan perdagangan dunia menuntut
perusahaan-perusahaan yang sudah ada untuk tetap dapat bertahan agar dapat
bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang akan bermunculan dan tetap terus
memperoleh keuntungan.
Persaingan global ini memberikan beragam pilihan kepada konsumen, sehingga
tuntutan konsumen akan peningkatan kualitas produk semakin bertambah.
Untuk dapat bertahan dan berhasil dalam
lingkungan seperti itu suatu perusahaan harus dapat bekerja
secara efisien dan efektif , sehingga perusahaan harus memikirkan ulang strategi manajemen guna
menciptakan nilai lebih/ value bagi konsumen dalam bentuk produk dan jasa serta
pelayanan berkualitas, sehingga perusahaan juga memperoleh nilai /value lebih.
Maka pada era persaingan global dan liberalisasi perdagangan dewasa ini,
kualitas produk barang dan jasa telah menjadi salah satu faktor penting
terpenting untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan., seperti yang
diungkapkan Vidhu Shekhar Jha dan
Himanshu Joshi (2003)“A good quality
product or service enables an organization to add and retain customers. Poor
quality leads to discontented customers, so the costs of poor quality are
not just those of immediate waste or
rectification but also the loss of future sales”
Oleh karena itu, perbaikan berkelanjutan harus dilakukan oleh perusahaan
agar dapat mendorong peningkatan pangsa pasar dan memenangkan
persaingan melalui dua faktor penting yaitu kualitas produk yang tinggi dan
harga bersaing.
Dalam situasi persaingan yang semakin tajam, pendekatan Total Quality Management semakin banyak
digunakan sebagai teknik yang
diimplementasikan sebagai formula dalam berkompetisi.
Total Quality Management adalah pendekatan tingkat perusahaan atas perbaikan mutu yang mencari cara
untuk memperbaiki mutu disemua proses dan aktivitas. (Carter Usry,2006:199)
Praktik pemanufakturan Total Quality Management merupakan
praktik yang menekankan peningkatan kualitas, mengeliminasi pemborosan,
mengembangkan keterampilan, agar tercapai penyempurnaan mutu barang, dan jasa
secara berkesinambungan dengan tujuan mencapai kepuasan konsumen. Praktik TQM
tersebut lebih berfokus kepada keterlibatan karyawan yang merupakan sumber yang
sangat bernilai bagi organisasi. (Aida dan Listianingsih :2005). Oleh karena
itu, TQM memiliki prinsip untuk menghargai setiap anggota perusahaan yang
terlibat dalam memberikan pendapat demi
perbaikan perusahaan secara berkelanjutan.
Peran dan dukungan
komitmen dari seluruh anggota organisasi dan fungsi manajemen dalam perencanaan
merupakan aspek yang dibutuhkan untuk pencapaian
tujuan perusahaan. Oleh sebab itu, selain penerapan TQM agar tujuan perusahaan
dapat dicapai maka diperlukan suatu
pedoman dan komponen perencanaan yang
disebut dengan anggaran.
Menurut Horngren et,all (2008:214),” anggaran adalah pernyataan kuantitatif suatu
rencana kegiatan yang dibuat manajemen untuk duatu periode tertentu dan alat
yang membantu mengkoordinasikan hal-hal yang perlu dilakukan guna
mengimplementasikan rencana”. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai
tujuan dan hendaknya anggaran yang disusun dapat mengakomodasi kepentingan
setiap bagian perusahaan yang terkait dalam pelaksanaanya.
Proses penyusunan anggaran merupakan
proses penetapan peran, dimana pihak-pihak yang berkaitan diberi peran untuk
melaksanakan kegiatan pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.
Oleh sebab itu diperlukan partisipasi penyusunan anggaran oleh beragam
pihak dalam perusahaan sebagai pendekatan manajemen yang dinilai dapat
meningkatkan kinerja manajerial perusahaan.
Menurut Brownell (dalam Bambang dan Osmad:2008:38) partisipasi anggaran ialah sebagai suatu proses dalam organisasi yang melibatkan
para manajer dalam penentuan tujuan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Partisipasi dari bawahan dalam penyusunan anggaran dapat meningkatkan
kinerja karena dengan adanya komunikasi antara bawahan dan atasan dapat
memungkinkan bawahan untuk memilih. Tindakan memilih tersebut dapat membangun
komitmen sebagai tanggung jawab atas apa yang telah dipilih dan pada akhirnya
akan meningkatkan kinerja ( Kadek dan I Ketut : 2009 ). Oleh karena itu partisipasi
penganggaran memiliki peran penting dalam menentukan arah kebijakan dan kinerja manajerial.
Penelitian tentang partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial
sebelumnya telah dilakukan oleh
Jaqueline tangkau (2009), Dr.Melek Eker (2007), Bambang Osmad (2008), melakukan
pengujian partisipasi anggaran dan kinerja manajerial dengan komitmen
organisasi dimana variable tersebut berpengaruh positif
secara
signifikan, namun pada penelitian Kadek dan I ketut Suryanawa ( 2010)
hasilnya tidak signifikan dimana komitmen organisasi tidak mampu perkuat
hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Berbeda pada penelitian Milani (1975), EviYuniarti (2008) yang ternyata
ditemukan hasil yang tidak signifikan antara partisipasi anggaran dan kinerja
manajerial.
Beberapa penelitian mengenai hubungan antara TQM dengan kinerja sudah
dilakukan I Made Rani (2003), Dwi Suhartini (2007), Hiras Pasaribu (2009) dan
berpengaruh positif dan signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
melalui penerapan TQM yang meningkat dapat meningkatkan kinerja manajerial
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk menelitihal tersebut
dalam penelitian berjudul : “ Pengaruh Implementasi Total Quality
Management (TQM) dan Partisipasi Penyusunan
Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Moderating (Studi Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur
XYZ di Jakarta)”.
B. Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masaalah yang ingin diteliti
penulis dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah Total Quality Management berpengaruh terhadap kinerja manajerial ?
2. Apakah partisipasi
penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial
3. Apakah interaksi Total Quality Management dan komitmen
organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial ?
4. Apakah partisipasi
penyusunan anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja
manajerial ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan
masalah penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut
1. Untuk menganalisis pengaruh Total Quality Management terhadap
kinerja manajerial.
2. Untuk menganalisis pengaruh
partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
3. Untuk menganalisis pengaruh Total Quality Management dan komitmen
organisasi terhadap kinerja manajerial.
4. Untuk menganalisis pengaruh
partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja
manajerial.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan yaitu :.
a. Kontribusi Teoritis
1) Bagi peneliti,
Yaitu guna memperluas
pengetahuan dan pengalaman di bidang akuntansi manajemen untuk
mengimplementasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah melalui praktik dalam
penelitian ini serta sebagai syarat penyelesaian tugas akhir kuliah untuk
dapatkan gelar sarjana ekonomi akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .
2) Bagi mahasiswa program studi akuntansi,
Yaitu guna menambah wawasan
dan pengetahuan tentang ilmu akuntansi manajemen, sehingga dapat mengetahui
seberapa besar pengaruh Total
Quality Management
dan partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasi sebagai variabel moderating
3) Masyarakat
Menambah literatur dan acuan penelitian pada bidang akuntansi manajemen,
terutama untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
pengaruh Total Quality Management dan patisipasi penganggaran
terhadap kinerja manajerial dengan
komitmen organisasi sebagai variabel moderating.
b. Kontribusi Praktis
1) Bagi Perusahaan ,
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan informasi dan bahan pertimbangan kepada pihak perusahaan dalam menerapkan partisipasi
penyusunan anggaran dan Total Quality Management dalam peningkatan
kinerja manajerial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar