PENGARUH
TINGKAT PROFITABILITAS, UKURAN
PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN
SAHAM OLEH PUBLIK, LEVERAGE
DAN KELOMPOK
INDUSTRI TERHADAP TINGKAT INTERNET
FINANCIAL REPORTING (IFR)
PROPOSAL SEMINAR SKRIPSI
Disusun
oleh:
ANANDA SUCITRAWAN
NIM.
108082000187
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012 M – 1433 H
============================================================
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Internet (Inter-Network)
melalui sistem world wide web (www)
saat ini telah menjadi bagian hidup sehari-hari
dari
aktifitas manusia. Organisasi
bisnis telah banyak memanfaatkan sistem www ini untuk menunjang kegiatan
bisnisnya. Bisnis e-commerce telah
banyak bermunculan dan terjadi transformasi transaksi dari manual menjadi
transaksi elektronik di dunia maya.
Peningkatan teknologi komputer dan internet secara
signifikan telah berdampak pada
praktik akuntansi dan komunikasi laporan akuntansi di dunia. Dengan fenomena tersebut perusahaan mulai
melaporkan informasi yang berkaitan dengan bisnis mereka di halaman web perusahaan.. Banyak perusahaan
kini memanfaatkan keuntungan dari
web untuk menyebarkan informasi keuangan. Dengan menempatkan informasi di
halaman web perusahaan, pengguna memiliki akses mudah ke informasi keuangan dan
dapat mencari informasi,
download, dan bahkan membandingkan dan menganalisa data
dengan biaya rendah dan tepat
waktu. Di sisi lain, perusahaan miliki
peluang lebih besar untuk memperbarui informasi mereka
secara kontinyu dengan biaya rendah.
Internet menawarkan
berbagai keunggulan yang tidak dimiliki media lain antara lain realtime, low cost, borderless, lebih
cepat dan memungkinkan adanya interaksi yang tinggi. (Eman Sukanto,
2011:81). Dengan menggunakan
keunggulan ini, perusahaan dapat menjangkau lebih banyak
investor potensial melalui
kemudahan informasi yang sangat cepat dalam berbagai format yang berguna untuk
jutaan orang yang menggunakan Internet setiap hari.
Sehingga perkembangan pesat media internet menciptakan cara baru bagi
perusahaan untuk berkomunikasi dengan investor.
Laporan keuangan
yang biasanya dicetak, melalui internet pengguna laporan keuangan bisa
mendistribusikannya lebih cepat (aspek timeliness),
akses lebih mudah. Artinya dengan media internet perusahaan mampu
mengeksploitasi kegunaan teknologi ini untuk lebih membuka diri dengan
menginformasikan laporan keuangannya (aspek disclosure) (Luciana,
2008:3).
Penyampaian
informasi perusahaan sangat dibutuhkan sebagai
pertanggungjawaban perusahaan
kepada stakeholder baik pemegang saham, karyawan, nasyarakat, pemerintah dan
termasuk Allah SWT. Hal ini sesuai petunjuk-Nya yang dinyatakan dalam Q.S Surat AnNisaa :58 :
Artinya: “Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh
kamu) apabila menetapkan
hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya
Allah memberi pengajaran yang sebaikbaiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-Nisaa[4]:58).
Sehingga media
internet dapat sebagai sarana untuk mempermudah penyampaian amanah sebagai
pertanggungjawaban manajemen kepada stakeholder
terkait.
Keunggulan internet
dibandingkan dengan media lain menyebabkan pertumbuhan jumlah pengguna internet
terus meningkat tajam. Menurut Internet
World Stats, dalam satu dekade terakhir jumlah pengguna internet (internet
users) di dunia meningkat drastis. Dari 360 juta pengguna pada 2000, pada
akhir tahun 2011 jumlahnya meningkat menjadi lebih dari 2,2 miliar
pengguna atau 32,% dari populasi
penduduk dunia per 31 Desember 2012 atau tumbuh 528,1 % selama kurun waktu 11
tahun (data di tabel 1.1).
Sedangkan di
Indonesia jumlah pengguna internet per 31 Desember 2011 mencapai 55 juta
pengguna internet atau mencapai 22,4% dari populasi penduduk Indonesia (http://www.internetworldstats.com: 1 April 2012)
Tabel 1.1
STATISTIK PENGGUNA INTERNET DUNIA
Per 31 Desember 2011
|
||||
Regional
|
Populasi
Tahun 2011
|
Pengguna Internet Per 31 Desember 2000
|
Pengguna
Internet Per 31 Desember 2011
|
Pertumbuhan
2000-2011
|
Afrika
|
1.037.524.058
|
4.514.400
|
139.875.242
|
2.988,4%
|
Asia
|
3.879.740.877
|
114.304.000
|
1.016.799.076
|
789,6%
|
Eropa
|
816.426.346
|
105.096.093
|
500.723.686
|
376,4%
|
Timur Tengah
|
216.258.843
|
3.284.800
|
77.020.995
|
2.244,8%
|
Amerika Utara
|
347.394.870
|
108.096.800
|
273.067.456
|
152,6%
|
Amerika Latin / Karibia
|
597.283.165
|
18.068.919
|
235.819.740
|
1.205,1%
|
Oceania / Australia
|
35.426.995
|
7.620.480
|
23.927.457
|
214,0%
|
TOTAL
|
6.930.055.154
|
360.985.492
|
2.267.233.742
|
528,1%
|
Perkembangan yang
cepat dalam dunia internet membawa perubahan dalam penyebaran informasi. Banyak
perusahaan telah menggunakan internet sebagai alat komunikasi untuk menyediakan
informasi mengenai perusahaan, termasuk penyebarluasan informasi keuangan
melalui Internet Financial Reporting
(IFR). Internet
Financial Reporting (IFR) adalah sarana perusahaan untuk
melaporkan informasi keuangan kepada investor dengan menggunakan teknologi
internet. IFR muncul
dan berkembang sebagai
media yang paling
cepat untuk menginformasikan hal-hal
yang terkait dengan
perusahaan dalam beberapa
tahun terkini.
Salah satu isu yang
berkembang seiring dengan pesatnya perkembangan
internet dan tingginya angka pengguna internet tersebut adalah transparansi informasi.
Pengungkapan informasi pada website juga merupakan suatu
upaya dari perusahaan untuk mengurangi asimetri informasi antara
perusahaan dengan pihak luar. Pengungkapan
informasi pada website merupakan suatu sinyal dari perusahaan pada
pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya
dan akan mengurangi
ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan
datang. (Eman Sukanto, 2011:83).
Meskipun Internet Financial Reporting, atau
pelaporan informasi keuangan melalui internet menjadi trend penting seiiring dengan
perkembangan teknologi internet, penyajian IFR merupakan pengungkapan sukarela
yang tentu saja berdampak pada adanya disparitas praktik IFR ( Luciana Almilia,
2008:1). Tidak semua
perusahaan menyajikan laporan keuangan dalam website pribadi mereka. Dengan kata lain, terdapat berbagai faktor
yang mempengaruhi pilihan perusahaan untuk menerapkan IFR atau tidak
(Lestari
Chariri, 2005:3).
Penelitian sebelumnya mengenai Internet Financial
Reporting telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan berbagai hasil. Goreti
Isabel (2011) dalam penelitiannya menguji pengaruh industri berdampak
ligkungan, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, konsentrasi kepemilikan
dan reputasi auditor big four terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR) pada 316 perusahaan yang listing di Bursa FTSE London. Berdasarkan penelitian tersebut
ditemukan bahwa industri berdampak lingkungan, ukuran
perusahaan, reputasi auditor big four, berhubungan positif terhadap pengungkapan IFR,
sedangkan leverage, konsentrasi kepemilikan dan profitabilitas berhubungan negatif terhadap pengungkapan IFR.
Penelitian oleh Aly et al (2010) di Negara Mesir melakukan penelitian terhadap ukuran
perusahaan, profitabilitas, leverage, likuiditas, tipe
industri, auditor, tempat listing dan corporate reporting. Hasilnya
ia menemukan profitabilitas, tempat listing, dan tipe industri
merupakan faktor yang berpengaruh terhadap praktek corporate reporting.
Sedangkan karakteristik lainnya yaitu ukuran perusahaan, leverage, likuiditas
dan ukuran auditor tidak mempengaruhi pelaporan perusahaan melalui internet.
Luciana
Almilia (2008) dalam penelitiannya di 104 perusahaan go public yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) menghasilkan
temuan bahwa ukuran perusahaan, return on
asset dan kepemilikan mayoritas merupakan variabel yang ,menentukan tingkat
IFRS (Internet Financial dan
Sustainability Reporting).
Penelitian
Ronny Prabowo (2005) dengan sampel 153 perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Jakarta, menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas merupakan
faktor signifikan yang mempengaruhi tingkat IFR. Sedangkan leverage, persentase kepemilikan saham oleh publik, kepemilikan
saham oleh asing dan umur listing
merupakan variabel yang tidak signifikan.
Lestari
dan Chariri (2005), penelitian dilakukan pada 73 perusahaan yang tercatat pada
Bursa Efek Jakarta menunjukan bahwa ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, ukuran auditor, umur listing berpengaruh terhadap praktik Internet Financial Reporting.
Berdasarkan
fenomena di atas serta penelitian sebelumnya masih menghasilkan temuan yang
tidak konsisten, sehingga perlu dilakukan pengujian lebih lanjut guna
mengetahui temuan jika ditetapkan pada kondisi lingkungan dan waktu yang
berbeda. Sehubungan dengan hal
tersebut, peneliti berkeinginan untuk melakukan survei terhadap penggunaan
internet sebagai media dalam mengomunikasikan informasi keuangan dan non
keuangan perusahaan di Indonesia, khususnya perusahaan yang listing di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2012. Peneliti berkeinginan untuk mengetahui
sejauhmana perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek memanfaatkan
internet untuk meningkatkan kemampuan mereka mengomunikasikan informasi yang
dimiliki perusahaan.
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencantuman
laporan keuangan melalui internet (Internet
Financial Reporting). Penelitian ini menggunakan variabel tingkat profitabilitas,
ukuran perusahaan, kepemilikan saham oleh publik, leverage, dan kelompok industri.
Penelitian
ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya. Pertama, menambahkan
variabel tingkat kepemilikan saham oleh publik (Public Ownership) dan variabel kelompok industri yang dibedakan
menjadi sektor industri keuangan dan non-keuangan karena tingginya regulasi peraturan yang
digunakan dalam industri keuangan. Dimana variabel tersebut masih jarang
diteliti. Yang kedua yaitu sampel, waktu dan tempat penelitian sampel yang
digunakan yaitu perusahaan-perusahaan keuangan dan non keuangan go public yang terdaftar dalam indeks
LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012.
Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin membahas masalah
ini dalam bentuk skripsi dengan judul “PENGARUH
TINGKAT PROFITABILITAS, UKURAN
PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN
SAHAM OLEH PUBLIK, LEVERAGE
DAN KELOMPOK
INDUSTRI TERHADAP TINGKAT INTERNET
FINANCIAL REPORTING (IFR)”
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkaan latar belakang di atas, transparansi dalam
pengungkapan informasi-informasi keuangan merupakan tantangan yang harus
dihadapi oleh dunia usaha saat ini. Salah satu indikator transparansi ialah
adanya pelaporan keuangan online
melalui media internet perusahaan yang disebut Internet Financial Reporting.
Faktor-faktor
terduga yang mempengaruhi pengungkapan Internet
Financial Reporting tersebut ialah profitabilitas, ukuran
perusahaan, kepemilikan saham oleh publik, leverage dan perusahaan keuangan diduga akan berpengaruh langsung terhadap tingkat Internet Financial Reporting.
Dari
uraian tersebut, dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian, yakni :
1.
Apakah
tingkat profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat Internet Financial Reporting ?
2.
Apakah
ukuran
perusahaan berpengaruh
terhadap tingkat Internet Financial Reporting?
3.
Apakah
kepemilikan saham oleh publik berpengaruh terhadap tingkat Internet Financial Reporting ?
4.
Apakah
leverage berpengaruh terhadap dengan
tingkat Internet Financial Reporting ?
5.
Apakah
jenis perusahaan
berpengaruh terhadap tingkat Internet Financial Reporting?
C.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memperoleh bukti empiris mengenai hal-hal berikut:
1. Pengaruh tingkat profitabilitas terhadap tingkat Internet Financial Reporting
2.
Pengaruh
ukuran
perusahaan terhadap tingkat Internet
Financial Reporting
3.
Pengaruh
kepemilikan saham oleh publik terhadap tingkat Internet
Financial Reporting
4.
Pengaruh
leverage terhadap tingkat Internet Financial Reporting
5.
Pengaruh
kelompok
perusahaan keuangan terhadap tingkat Internet
Financial Reporting
D.
Manfaat
Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: kontribusi teoritis dan kontribusi
praktis.
a.
Kontribusi
Teoritis
1)
Mahasiswa
jurusan akuntansi
Yaitu guna menambah
wawasan dan pengetahuan memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan melalui Internet
Financial Reporting (IFR).
2)
Peneliti
Yaitu guna memperluas wawasan referensi mengenai Internet
Financial Reporting agar diperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti
dimasa yang akan datang.
3)
Masyarakat
Sebagai
sarana informasi tentang Internet
Financial Reporting serta dapat menambah wawasan pada bidang akuntansi yang
terus berkembang.
4)
Ilmu
Akuntansi
Menambah
literatur dan acuan penelitian pada bidang akuntansi manajemen, terutama untuk
peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Internet Financial Reporting (IFR)
b. Kontribusi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai faktor faktor yang mempengaruhi dalam melakukan pelaporan
keuangan melalui internet (Internet
Financial Reporting) dan sekaligus
mengevaluasi praktik pelaporan
keuangan melalui internet yang telah
atau belum diterapkan oleh perusahaan go
publik sehingga dapat memacu perusahaan
go publik untuk melakukan pelaporan keuangan lebih baik lagi kedepannya.
selanjutnyaa:
http://citrodunia.blogspot.com/2013/05/skripsi-internet-financial-reporting-3_6875.html
selanjutnyaa:
http://citrodunia.blogspot.com/2013/05/skripsi-internet-financial-reporting-3_6875.html
bos...proposal ini yg lengkap minta boleh gak?
BalasHapuskalau boleh kirim ke fattaharis@yahoo.co.id
terimakasih....
minta juga dong gan :)
BalasHapusbwt +an penelitian tentang IFR :)
emailq rieska_aries@ymail.com
mau proposal lengkapnya dong kartika.noffianti@gmail.com
BalasHapusBoleh minta proposan lengkapnya? Kirim ke fikafikrotul_hanifah@yahoo.com
BalasHapusboleh minta proposal lengkapnya ga? kirim ke chindomaydi22@gmail.com
BalasHapuskaka bantu kirim ke email ya lengkap proposalnya. hehe...soalnya penelitian juga tentang ifr. mau liat bab 2 nya
BalasHapusiratobing10@gmail.com